Dunia trader selama ini identik dengan kaum laki-laki. Padahal, tidak sedikit pula perempuan yang menggeluti dunia tersebut. Meskipun aktif di publik dan ikut memainkan peran dalam dunia trading, sebagian wanita tetap mengalami diskriminasi. 

Saya adalah seorang perempuan yang sejak 2010 terjun di dunia trading. Berbagai upaya saya lakukan agar mama bertahan di bidang ini. Mulai dari ikut privat ke berbagai master di berbagai tempat hingga mengikuti seminar dimana-mana. 

Hingga pada 2015, saya memutuskan untuk menjadikan Forex sebagai mata pencaharian utama. Kebetulan, saat itu Saya baru saja lulus kuliah. Lalu, di tahun 2017, nama Saya mulai dikenal seiring dengan banyaknya pertanyaan soal cara menganalisa pasar. Saya pun memberanikan diri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang apa yang selama ini saya lakukan. Berjalannya waktu membuat saya mengerti untuk segala sesuatu adakalanya abu-abu. 

Perempuan Seolah Terpinggirkan di Dunia Trading 

Semakin hari, Saya semakin gencar melakukan trading dan mulai menguasai dunia ini. Ternyata, menjadi trader wanita tidak semudah yang saya bayangkan. Pelecehan di dunia trading beberapa kali Saya alami. Meskipun tidak secara fisik, namun tetap saja itu adalah pelecehan dan diskriminasi bagi kaum perempuan. 

Di antara pelecehan yang saya alami adalah pelecehan verbal. Beberapa trader lain kerap menyindir dengan ejekan dan kata-kata yang tidak enak didengar. Sebagai trader wanita, Saya memiliki trik dan pola pikir sendiri. Salah satunya dengan menghindari modal besar namun berusaha untuk tetap memperoleh profit besar. 

Karena prinsip tersebut, saya pun terbiasa untuk Depo kecil. Hal itu membuat orang-orang melakukan pelecehan verbal. Mereka merasa apa yang saya lakukan merusak pasar dan mengganggu pekerjaan mereka. 

Pelecehan dalam bentuk fikiran juga tak jarang Saya alami. Trader laki-laki terbiasa memandang perempuan dengan karakter lemah dan menjadikanya sebagai bahan lelucon. Hal itu membuat posisi perempuan di dunia trading kerap dipinggirkan.

Padahal, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke bidang tersebut tanpa pandang jenis kelamin. Meski mendapatkan stigma negatif, Saya tetap optimis dan mencoba bertahan sekuat tenaga. Berharap suatu hari  nanti akan ada komunitas yang menaungi para trader perempuan hingga sukses dan diakui oleh kalayak umum.

0 Comments