Wanita dengan PMSnya
Sebagian pria sudah mengetahui bahwa, dalam sebulan pasti akan ada waktu satu minggu saat mereka harus menjaga sikap dan perilaku supaya tidak terjadi perang dunia ke-3. Memang serba salah menghadapi wanita dengan PMSnya sehingga terkadang cukup rumit untuk dimengerti .
Pengertian Istilah PMS dan Sejarahnya
Istilah PMS adalah singkatan dari Premenstrual Syndrom. Ini merupakan kumpulan gejala emosional maupun fisik pada wanita pada satu atau dua minggu sebelum haid.
Tidak jarang perubahan hormon saat datang bulan disertai dengan rasa sakit tertentu namun masih banyak kalangan pria yang menganggapnya lebay. Padahal kenyataannya PMS memang cukup menyakitkan.
Bahkan 90 persen wanita merasakan berbagai kondisi mulai dari nyeri payudara, gejala perut begah, sakit kepala hingga mood swing. Mayoritas peneliti percaya bahwa sindrom ini terjadi karena perubahan kadar hormon seks dan serotonin di awal siklus haid.
Apa saja Faktor-faktor Penyebab PMS?
Ternyata tidak semua wanita sebelum datang bulan mengalami PMS. Umumnya hanya terjadi di akhir usia 20 dan akan berakhir pada umur 40 tahunan. Sebenarnya apa yang mendorong perempuan mengalami sindrom ini? Berikut faktor-faktor penyebabnya:
Perubahan Siklus Hormonal
Saat menstruasi terjadi Penurunan kadar estrogen dan progesteron yang mengakibatkan luruhnya dinding rahim. Setelah selesai haid, secara perlahan hormon tersebut kembali naik. 2 minggu kemudian mencapai puncak tertinggi dan menjelang jadwal haid berikutnya turun lagi.
Peran estrogen adalah memproduksi endorfin yaitu senyawa yang mengatur rasa nyaman dan bahagia di otak. Zat ini juga mempengaruhi kadar serotonin mengatur mood, nafsu makan dan pola tidur. Fluktuasi naik turun hormon tersebut menjadi salah satu penyebab PMS termasuk mood swing.
Memiliki Latar Belakang Depresi
Beberapa wanita dengan PMSnya yang berat memiliki sejarah keluarga depresi tidak terdiagnosis. Contohnya seperti depresi pasca melahirkan atau kelainan suasana hati. Kecemasan, serta stress emosional berlebih dapat memperparah sindrom premenstruasi.
Penyebab Dari Luar
Selain itu PMS juga bisa terjadi akibat faktor eksternal. Beberapa penyebab dari luar yang dapat mempengaruhi perubahan emosi wanita dengan menjelang datang bulan yaitu:
Cuaca buruk/mendung: ternyata ini juga bisa memicu seseorang untuk cenderung galau, sedih atau merasa kesepian.
Stres: ini menyebabkan kadar serotonin menurun sehingga memicu mood swing saat menstruasi seperti lebih sensitif, cenderung labil dan mudah tersinggung
Cara Mengatasi PMS
Biasanya kebanyakan cerita wanita sukses pasti mampu mengendalikan diri. Untuk permasalahan PMS memang tidak dapat dicegah tapi sebenarnya kita bisa mengontrolnya. Mungkin inilah salah satu trik mereka sehingga mampu selalu tampil sempurna.
Berikut beberapa cara meminimalisir gejala premenstruasi:
Jaga pola makan sehat dengan mengkonsumsi kacang-kacangan, serat dan membatasi gula maupun garam
Penuhi kebutuhan tubuh terutama susu atau air mineral dan sementara hindari soda serta kafein.
Rutin olahraga ringan misalnya seperti aerobik
Istirahat yang cukup
Wanita dengan PMSnya
Perubahan uncontrolling saat sedang PMS seperti mood swing, nafsu makan membludak, rasa kantuk berlebih, malas bergerak, pinggang yang berdenyut dan sebagainya membuat perempuan hanya ingin diperhatikan, dipuji, didengar, dan istirahat di kamar sambil menonton drama favorit atau membaca kisah inspiratif wanita.
Meski sudah rutin terjadi setiap bulan namun para lelaki masih sering dibuat pusing dengan segala macam perubahan yang dialami wanita. Bahkan sampai ada kata-kata sindiran “harimau saja kalah galak dari perempuan PMS, tidak sesuai sedikit saja sudah salah pokoknya senggol dikit bacok”.
Kesimpulannya, mood swing premenstruasi terjadi karena fluktuasi hormon. Bagi lelaki, tidak perlu terlalu memikirkannya karena wanita dengan PMSnya pasti reda. Sembari menunggu lebih baik melakukan hal bermanfaat misalnya seperti mulai mencoba peruntungan dengan mengikuti trading deposit kecil.
Baca Juga :
Dilema Menikah dan Tidak Menikah
0 Comments