Asumsi terhadap Wanita Karier sebagai Tulang Punggung Keluarga
Perempuan yang memutuskan hidupnya menjadi seorang wanita karier memang dianggap lebih mandiri untuk membantu sang suami. Lain halnya jika mereka memilih jalan ini demi menyambung hidup dan mencari nafkah bagi keluarganya lantaran ditinggal oleh pasangan.
Seberapa Kuat Wanita sebagai Tulang Punggung Keluarga?
Istilah tulang punggung keluarga memang sangat luas untuk diartikan. Umumnya julukan ini hanya ditujukan bagi sang suami karena memiliki kewajiban penuh dalam menafkahi keluarganya. Tentu saja hal ini akan terasa sangat berat jika dijalankan oleh seorang wanita.
Banyak diluar sana perempuan yang rela bekerja dari siang malam hanya untuk mencari rezeki demi memenuhi kebutuhan keluarga. Alasannya pun beragam, seperti cerai dari pasangan, ditinggal suami meninggal dunia atau ketika sakit cukup parah sehingga berhalangan bekerja.
Sebagai perempuan yang memilih untuk menjadi tulang punggung keluarga pun jelas tidak mudah untuk dilakukan siapa saja. Terutama bagi ibu tunggal dimana mereka masih memiliki tanggungan utang sekaligus membiayai anak-anaknya masih di bangku pendidikan.
Kenali Perasaan Setiap Wanita sebagai Tulang Punggung Keluarga
Menjalankan kewajiban yang bukan semestinya, tentu tidak menjadi sesuatu hal mudah untuk dilakukan. Hal ini pasti akan terasa sangat berat jika seorang perempuan dimana kodratnya menjaga anak di rumah namun harus pergi siang malam demi mencukupi kebutuhan.
Perasaan lelah tentu dirasakan oleh masing-masing wanita yang harus menjadi tulang punggung keluarga ini. Bisa dikatakan mereka juga seringkali merasa ingin menyerah namun keadaan tetap memaksa untuk selalu bekerja.
Tidak jarang dari mereka justru merasa kesepian karena tak ada orang terdekat untuk diajak berbagi keluh kesah. Wanita yang berada di posisi ini pun juga seringkali ingin mencari sosok suami lagi namun mengingat bahwa kebutuhan anak dan rumah menjadi prioritas utama.
Beberapa Peran Ibu Tunggal ternyata Menjadi Mimpi Buruk
Ditinggal pasangan tentu menjadi mimpi buruk bagi siapa saja. Terutama untuk wanita ketika suaminya meninggal dunia, roda kehidupan pun harus berputar sehingga meratapi kesedihan bukan lagi menjadi jawabannya.
Memutuskan untuk cerai dari suami pun terkadang menjadi pilihan yang sangat sulit bagi seorang wanita ketika rumah tangga memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Berpisah menjadi satu-satunya jalan demi kehidupan kedepannya meskipun belum pasti akan lebih baik atau tidak.
Seorang wanita yang akhirnya menjadi single parent pun harus mampu menjadi sosok ayah bagi anak-anaknya. Hal seperti ini pun terkadang juga memancing banyak perhatian orang sekitar dimana kebanyakan hanya berupa cibiran bukan lagi dukungan.
Kenapa Wanita Harus Kuat Dimanapun Situasinya?
Sebagai wanita terutama menjadi tulang punggung keluarga harus bisa menganggap jika keadaan seperti ini merupakan cobaan dimana dapat mengambil sisi positifnya. Setiap ujian dari Tuhan pasti akan meningkatkan kekuatan masing-masing manusia.
Sebagai wanita pun harus bisa tegar menerima semua yang ada dalam kehidupan. Mereka pun diharuskan untuk tidak mendengarkan omongan orang lain lantaran hal seperti ini hanya akan membuat down dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
Pastikan untuk selalu hidup dengan keadaan lebih baik demi anak-anak di rumah. Jangan pernah lelah dalam menjalani semua kebaikan demi bekal ketika menghadap kematian nantinya lantaran semua orang pun tidak akan mengetahui waktu ajal setiap manusia.
Wanita sebagai tulang punggung keluarga memang memiliki tanggung jawab yang sangat besar. mengesampingkan ego ternyata perlu dilakukan demi memenuhi kebutuhan keluarga terutama anak-anak di rumah.
Baca Juga :
Mengenal Lebih Dalam Siapa Kamu Dan Dia
Pelecehan Pikiran Pada Trader Wanita
Tips Mengatur Keinginan Dalam Hidup
Rasa Haus Pengakuan Diri Kenali Tandanya
Pentingnya Inner Beauty Bagi Semua Wanita
0 Comments