Foto ini saat saya wisuda ditahun 2015

Seperti biasa, setiap kumpul anggota keluarga di tengah kesibukkan masing-masing pasti memiliki keseruan tersendiri. Salah satu obrolan menarik bersama papa, mama, mas dan adikku dengan suaminya dan juga anak mereka yaitu, pembicaraan mengenai membangun family business.

Berbekal Kuliah Bisnis

Pembahasan kali ini yaitu mengenai mimpi kami bertiga anak-anak papa dan mama. Sebenarnya bukan sebuah kebetulan aku sekaligus semua saudaraku berada di satu kampus, fakultas yang sama meski berbeda jurusan. Tempat kuliah ini sendiri memang terkenal dengan fokus jurusan bisnis.

Aku mempelajari akuntansi lingkungan, kakak laki-lakiku ada di jurusan management entrepreneur dan adikku management marketing.

Besar berdasarkan didikan papa membuat kami bertiga nyaman dengan dunia bisnis. Bekerja untuk diri sendiri tanpa seragam membangun mimpi kami sedari kecil untuk kelak akan memiliki bisnis keluarga yang dikelola sendiri.

Foto keluarga saat saya  wisuda

Bagaimana Didikan Papaku Sedari Kecil?

Aku bersyukur mempunyai papa yang selalu menggerakkan anaknya untuk terus keluar zona nyaman dan kami tidak berhenti melebarkan kemampuan di bidang apapun bahkan pernah mencoba trading deposit kecil. Aku juga sering mencari ide bisnis dari kisah inspiratif wanita.

Seperti yang telah kujelaskan sebelumnya bahwa didikan papa membuat aku, kakak dan adikku bermimpi membangun family businesssedari kecil. 

Sekarang kami sedang berusaha mematangkan pembahasan mengenai perencanaan dari segala aspek family business. Menguraikan garis besar hingga detailnya demi meminimalisir kerugian.

Beberapa Kelebihan Family Business

Bagiku membangun usaha bersama saudara kandung itu jauh lebih seru ketimbang berbisnis dengan sahabat sekalipun. Meskipun berbicara tentang uang adalah hal sensitif tetapi membuka bisnis dengan kakak dan adikku menyenangkan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Kolaborasi dan Kompromi

Membangun business family berarti mengurangi kebutuhan orientasi karyawan. Bagaimanapun setiap hari anggota keluarga sudah saling menghadapi satu sama lain di rumah. Tidak heran jika kepribadian, karakter, sifat baik maupun buruknya sudah sangat bisa dipahami.

Kita tidak perlu waktu khusus seperti untuk melakukan penyesuaian karyawan yang baru bergabung. Selain itu mengetahui karakteristik masing-masing anggota keluarga akan memudahkan diskusi pekerjaan, lebih nyaman bertukar informasi dan aplikasi tugas pun juga semakin akurat.

2. Tujuan yang Sama

Membangun business family itu tujuan akhirnya sudah jelas dari kita untuk kita. Anggota keluarga sekaligus pemegang saham utama pasti akan bekerja untuk target yang sama, karena jika bisnisnya mampu berkembang dengan baik maka kami jugalah pihak yang paling diuntungkan.

Bahkan dengan bisnis yang dijalani membuat kami semakin banyak waktu untuk sekedar duduk bersama sehingga semua anggota memiliki hubungan yang baik untuk tujuan berkontribusi pada kemajuan usaha saat ini serta generasi selanjutnya.

3. Lebih Bebas Berinovasi

Mengelola bisnis keluarga memberi peluang besar untuk berinovasi tanpa perlu terlalu banyak unsur tidak enak, segan, menjaga perasaan berlebihan dan pencitraan. Ide-ide bisnis yang dijalankan akan lebih fleksibel dan merupakan hal yang menjadi kegemaran bersama bahkan papa dan mama juga.

Aku sendiri memegang satu prinsip akan arti pentingnya keluarga. Sesayang apapun pasangan kita kepada diri ini, namun yang mampu memberi organ seperti ginjal dll adalah tetap mereka saudara kita setelah papa dan mama. Tentunya karena hal demikian memang memerlukan beberapa faktor kesamaan gen.

Oleh karena mengingat sekarang saya masih sendiri fokus besar hidupku selain untuk Tuhan ya untuk keluarga. Mungkin nanti ketika bisnis ini mulai berjalan, menghasilkan, dan perlu dievaluasi perkembangannya akan kembali kutulis, berharap tulisanku mampu menjadi inspirasi cerita wanita sukses bagi kalian para pembaca.

Baca Juga :

Stop Dulu Jangan Paksakan Diri

Rasa Haus Pengakuan Diri Kenali Tandanya

Stop Membandingkan Diri Sendiri

Mengenal Lebih Dalam Siapa Kamu dan Dia

Terima Kasihku Untuk Diriku

0 Comments