Pernahkah kamu merasa terjebak pada penyesalan di masa lalu, lalu kemudian terdiam dengan banyak pertanyaan? Mungkin kamu sering mengalami hal ini bukan? Pikiran seperti ini jika diperhatikan terlihat biasa saja, namun tahukah kamu jika dilakukan terus menerus, maka ini bisa menjadi ciri dari overthinking. 

Sikap seperti ini nyatanya bisa meningkatkan risiko terjadinya yang namanya sakit mental. Mari kita pelajari lebih dalam tentang sikap ini.


Apa Sebenarnya Overthingking Itu?

Overthinking sebenarnya sebuah istilah yang ditujukan kepada orang-orang yang terlalu banyak mikir dimana orang yang bersikap seperti ini umumnya itu akan memikirkan hal-hal sederhana secara berlebihan.

Ada banyak yang salah sangka jika sikap ini diartikan sebagai sikap yang suka berhati-hati sebelum di mengambil keputusan. Namun kenyataannya, terlalu sering mikir secara berlebihan justru bisa memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan kamu.

Lalu apa yang menjadi penyebabnya? penyebab overthinking ini sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Yang pasti, sikap banyak berpikir ini umumnya dilabelkan kepada mereka yang depresi.

Inilah Ciri-Ciri Overthingking

Sekarang mari lihat ke dalam diri kamu. Apakah kamu juga termasuk kategori yang overthinking? Coba perhatikan tanda dan ciri orang yang disebut overthinking di bawah ini:

  1. Bukan orang yang mencari solusi

Bukannya mencari solusi dari sebuah masalah, kamu justru akan terus bertanya-tanya mengenai masalah yang terjadi saat ini. Ciri ini tentulah akan menunjukkan jika kamu adalah seorang yang overthinking.

  1. Banyak merenung

Kemudian yang namanya kebiasaan merenung bisa dikatakan sulit dihilangkan dari mereka yang yang memiliki kepribadian overthinking. Mereka akan terus memikirkan hal yang sama secara berulang-ulang dimana ini tidak akan menyelesaikan masalah. 

  1. Tidak bisa membuat keputusan

Ciri yang paling mudah terlihat dari seorang yang overthingking adalah sulitnya menentukan akan melakukan apa dan di mana. Masalah kecil seperti ini saja paling sering membuang waktu yang pada akhirnya kamu menunda banyak waktu. 

  1. Khawatir jika malam tiba

Salah satu waktu terbaik untuk merenung adalah pada saat tubuh sudah berada di atas kasur. Sambil mencoba supaya tertidur, biasanya para overthinker akan memeras otak lagi dengan memikirkan hal-hal yang sudah terjadi atau bahkan yang belum terjadi sama sekali.

Kelebihan dan Kekurangan Overthingking

Meskipun seseorang itu memiliki karakkter seperti ini bukan berarti dia tidak bisa sukses dalam perjalanan karirnya. Sebagai contoh adalah cerita wanita sukses sekaligus menjadi kisah wanita inspiratif, Eka Sari Lonera seorang pebisnis transportasi. Seperti apa kelebihan dan kekurangan dari overthingking? Berikut penjabarannya

1.Kelebihan overthingking

  • Mereka bisa dikatakan termasuk pengawas yang jeli. Karena selalu overthinking tentang segala sesuatu maka mereka pun terbiasa untuk memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling.

  • Mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan berita yang tidak benar. Para overthinker umumnya akan mencari kebenaran untuk bisa memastikan berita yang mereka terima apakah itu fakta tau tidak.

  • Tepat waktu. Sifat overthinking itu, pasti tidak akan pernah merasa tenang jika ada sesuatu hal yang masih belum terselesaikan dengan tuntas. 

2.Kekurangan overthingking

  • Menghambat rutinitas sehari-hari. Bukan hanya membuang-buang waktu, namun memikirkan sesuatu secara berulang-ulang akan membuat energi jadi ikut terkuras sehingga tubuh akan terasa lelah. 

  • Akan menurunkan performa kerja. Nyatanya bukan hanya menghambat rutinitas saja, namun kebiasaan ini juga dapat menurunkan performa kerja.

  • Membuat emosi jadi tidak terkendali. Bukannya mendapatkan solusi terbaik, justru kebiasaan overthinking malahan bisa membuat kamu kesulitan untuk mengendalikan emosi. 

BACA JUGA :

Rasa Haus Pengakuan Diri Kenali Tandanya

Hidup Adalah Pertanyaan Dan Perjalanan Adalah Jawaban

Pentingnya Inner Beauty Bagi Semua Wanita

Esensi Berdoa Itu Meminta Bukan Memaksa

Stop Membandingkan

0 Comments