Dalam hal kontrol emosi, tentu tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik.  Terutama bagi wanita yang cenderung memiliki rasa moody-an dalam kesehariannya pasti harus belajar mengenai kecerdasan emosional. Lantas apa sebenarnya istilah tersebut dan bagaimana mempelajarinya?

Kecerdasan Emosional Penting Dimiliki

IQ atau intelligence quotient sering dianggap sebagai penentu kesuksesan seseorang. Hal ini didukung dari pertanyaan The Conversation yang menyebut jika orang dengan IQ tinggi dianggap menjadi pemecah masalah lebih baik daripada lainnya. Mereka juga pintar dalam menemukan solusi terbaik.

Sayangnya, kecerdasan emosional kini juga penting untuk dimiliki. Sederhananya cerdas dalam hal intelegensi namun tidak pandai mengontrol emosi juga terlihat kurang. Kemampuan ini akan memungkinkan seseorang bukan hanya memproses hal-hal sarat namun harus menyerap informasi.

Menariknya sebuah studi menyampaikan bahwa tingkat kecerdasan emosional atau emotional intelligence quotient seseorang secara tidak langsung berhubungan dengan penghasilan mereka setiap tahunnya. Hal ini tentu terdengar unik ketika dibahas.

Apa Itu Kecerdasan Emosional?

Kecerdasan emosional adalah kemampuan dalam memikirkan dan menggunakan emosi untuk meningkatkan cara berpikir. Hal ini juga termasuk bagaimana seseorang merasakan perasaan tertentu dengan benar sehingga mampu membantu berpikir.

John D. Mayer dari University of New Hampshire mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional akan melibatkan kapasitas untuk merasakan, berasimilasi dan juga memahami
informasi dari emosi yang sedang dirasakan. Mayer menulis tentang kemampuan ini memiliki korelasi dengan sebuah hubungan.

Mayer bersama Peter Salovey juga menyebut jika emosi bisa membantu agar lebih fokus pada kebutuhan yang sedang mendesak. Mood pun tidak kalah pentingnya. Mereka beranggapan bahwa perasaan positif memiliki dampak positif pada pemecahan suatu masalah dalam kehidupan seseorang.

Cara Melatih Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional memanglah penting sehingga perlu dilatih agar mampu mengontrol emosi dengan baik. Bradley Busch, seorang psikolog pernah menulis bahwa kemampuan ini bisa diajarkan kepada anak ketika mereka menjadi pendengar aktif.

Kemampuan dalam mendengarkan nyatanya menjadi bagian penting untuk menciptakan komunikasi secara dua arah. Hal ini bahkan lebih efektif daripada hanya memperhatikan. Mengajak anak sebagai pendengar aktif bisa membuat mereka terlibat pada sebuah dialog.

Cara lainnya yakni dengan mengembangkan kesadaran diri melalui bertemu orang baru. Secara tidak langsung, seseorang akan menunjukkan perilaku empati dan simpati selama terjadi interaksi sosial. Berempati tent menjadi salah satu alternatif untuk mengontrol emosi.

Contoh-Contoh Kecerdasan Emosional

Nyatanya beberapa orang yang sudah terbukti memiliki kecerdasan emosional dapat ditunjukkan lewat beberapa ciri-ciri. Pertama yakni ketika mereka mampu mengenali perasaan sendiri, sehingga tahu apa perasaan atau bahkan merusak mood-nya di kala itu. Entah itu cemas, gugup atau marah sekalipun.

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi bahkan mampu membaca teman di sekitarnya. Misalnya ketika seorang teman sedang mengalami hal yang buruk namun tidak ingin menunjukkannya pada umum, menariknya Anda bisa melihat perubahan tersebut dan mencoba untuk menghiburnya.

Contoh selanjutnya yakni tidak mudah tersinggung. Tentu hal ini sering menjadi penyebab dari suatu lingkup sedang mengalami pertikaian. Misalnya ketika Anda menjumpai orang yang mengeluarkan lelucon namun mengusik perasaan, cobalah untuk memilih diam dan membalas dengan senyum saja.

 Memiliki kecerdasan emosional tentu tidak semua orang bisa mengendalikan emosi mereka dengan baik. Nyatanya kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki terutama ketika harus bersosialisasi bersama orang banyak mengingat bahwa manusia pun termasuk makhluk sosial.

Baca Juga :

Kenali Kelebihan dan Kekurangannya Overthingking

Caraku Mengatasi Rasa Bosan

Wanita Dengan Pmsnya

Bicara Dengan Diri Sendiri

Cara Dan Tips Meluapkan Rasa


0 Comments